Kamis, 15 Juli 2010

cerpen palestina

Sajak-sajak
Ibnu Yasher

Teriak Rindu

Orator Berteriak Lantang
Tetapi bungkam seribu sadar

Terowongan bisu yang menganga
Eforia…. Mati,
Al Quds, tercincang
Kita Patah arang
Bermuka mesum yang dihinakan
Ulur, kita telah diam

Kapan kita bersua
Bersua dengan masalah kita
Bukan Masalah Mereka
Masalah Hati yang telah mati.

Tak ada yang terindukan
Kecuali sorak,
Sorak kebersamaan
Bukan buih kecongkakan




Di Akhir Perjuangan
Aku berjalan pada tepi
Pada batas kuasa
Enteng granat mencibir
Luka tak tertutupi
Memoar rindu bersemi pilu
Denting suara peluh
Tetesan anyir tanpa desah
Terkais guludan runtuh
Aku dengan dada busungku
Aku dengan teriak tegasku
Aku tanpa dayaku
Berlari dengan tekad maju
Bunuh aku
Kutahu keputus asaanmu
Aku kan bersama melawan peluru
Dengan yakin di dadaku


Penulis adalah mahasiswa Agroteknologi Angkatan 2008
Aktivis FLP ranting Unhas

2 komentar: